London - Sekitar 14 tahun yang lalu, Joe Cole yang masih "hijau" melakoni debutnya untuk West Ham United. Debut itu kemudian "terulang" akhir pekan lalu dan jadi pembuktian bahwa si pemain belum habis.
Awal tahun 1999, Cole muda dengan kain pel di tangannya masih sibuk membersihkan toilet dan lantai ruang ganti saat Frank Lampard Senior, asisten manajer West Ham, mendatanginya. Lampard Senior mengabarkan bahwa Cole masuk skuat untuk laga Piala FA melawan Swansea City.
Cole, yang saat itu masih berusia 17 tahun, senang bukan kepalang mendengar kabar itu. Tapi, dia juga tegang dan nervous. Saking nervous-nya, di hari pertandingan dia datang empat jam lebih cepat dari rekan-rekannya.
Di laga kontra Swansea itu, Cole masuk sebagai pemain pengganti. West Ham bermain imbang 1-1 dan harus menjalani laga ulangan.
Itu kisah debut Cole 14 tahun yang lalu. Tanpa disangka-sangka, Cole ternyata mendapatkan kesempatan kedua untuk menjalani debut dalam seragam The Hammers.
Cole dilepas oleh Liverpool dan bergabung dengan West Ham secara cuma-cuma, pekan lalu. Gelandang yang kini berusia 31 tahun itu kemudian langsung dipasang sebagai starter di laga Piala FA kontra Manchester United.
Dalam laga tersebut, Cole sukses membuat publik Upton Park terkesima lewat kontribusi yang dia berikan. Dia membuat dua assist yang dikonversi menjadi gol oleh orang yang sama, James Collins. Namun, gol Robin van Persie di menit-menit akhir membuyarkan kemenangan West Ham dan laga berakhir seri 2-2.
Sama seperti debut pertamanya 14 tahun yang lalu, debut kedua Cole untuk West Ham juga menyisakan beberapa kisah menarik. Yang pertama adalah fakta bahwa laga West Ham versus MU dipimpin oleh wasit Martin Atkinson.
Atkinson adalah orang yang memimpin laga Liverpool kontra Arsenal pada Agustus 2010, laga di mana Cole menjalani debut untuk The Reds. Di laga itulah, Atkinson menghadiahi Cole dengan kartu merah saat laga baru berusia 46 menit.
Saat bertemu Cole lagi akhir pekan lalu, Atkinson sempat bercanda dengan Cole menyinggung soal debut tak menyenangkan di Anfield.
"Ini sedikit lebih baik daripada debut saya di Liverpool, yeah. Wasit yang sama juga. Dia bilang ke saya: 'Anda bertahan lebih lama'," aku Cole di Mirror.
Hal menarik kedua adalah soal darah yang mengucur dari hidung Cole dalam laga melawan MU. Ada olok-olok yang menyebut Cole berdarah karena kaget akibat sudah sekian lama jadi cadangan dan tiba-tiba mendapatkan kesempatan bermain lebih dari satu jam di sebuah laga.
"Menyenangkan bisa bermain lagi dan saya sangat menikmatinya. Ada banyak kehebohan. Saya bukan salah satunya. Saya cuma ingin turun ke lapangan dan bermain sepakbola," ujar Cole.
"Senang bisa main bagus. Semua mata tertuju ke saya hari ini, tapi saya senang bisa bermain dan mendapatkan waktu bermain dan makin kuat," tambahnya.
"Fans, bahkan saat saya datang ke sini bersama Chelsea dan Liverpool, selalu memberi saya sambutan yang baik. Tapi, hari ini spesial," kata Cole.
Awal tahun 1999, Cole muda dengan kain pel di tangannya masih sibuk membersihkan toilet dan lantai ruang ganti saat Frank Lampard Senior, asisten manajer West Ham, mendatanginya. Lampard Senior mengabarkan bahwa Cole masuk skuat untuk laga Piala FA melawan Swansea City.
Cole, yang saat itu masih berusia 17 tahun, senang bukan kepalang mendengar kabar itu. Tapi, dia juga tegang dan nervous. Saking nervous-nya, di hari pertandingan dia datang empat jam lebih cepat dari rekan-rekannya.
Di laga kontra Swansea itu, Cole masuk sebagai pemain pengganti. West Ham bermain imbang 1-1 dan harus menjalani laga ulangan.
Itu kisah debut Cole 14 tahun yang lalu. Tanpa disangka-sangka, Cole ternyata mendapatkan kesempatan kedua untuk menjalani debut dalam seragam The Hammers.
Cole dilepas oleh Liverpool dan bergabung dengan West Ham secara cuma-cuma, pekan lalu. Gelandang yang kini berusia 31 tahun itu kemudian langsung dipasang sebagai starter di laga Piala FA kontra Manchester United.
Dalam laga tersebut, Cole sukses membuat publik Upton Park terkesima lewat kontribusi yang dia berikan. Dia membuat dua assist yang dikonversi menjadi gol oleh orang yang sama, James Collins. Namun, gol Robin van Persie di menit-menit akhir membuyarkan kemenangan West Ham dan laga berakhir seri 2-2.
Sama seperti debut pertamanya 14 tahun yang lalu, debut kedua Cole untuk West Ham juga menyisakan beberapa kisah menarik. Yang pertama adalah fakta bahwa laga West Ham versus MU dipimpin oleh wasit Martin Atkinson.
Atkinson adalah orang yang memimpin laga Liverpool kontra Arsenal pada Agustus 2010, laga di mana Cole menjalani debut untuk The Reds. Di laga itulah, Atkinson menghadiahi Cole dengan kartu merah saat laga baru berusia 46 menit.
Saat bertemu Cole lagi akhir pekan lalu, Atkinson sempat bercanda dengan Cole menyinggung soal debut tak menyenangkan di Anfield.
"Ini sedikit lebih baik daripada debut saya di Liverpool, yeah. Wasit yang sama juga. Dia bilang ke saya: 'Anda bertahan lebih lama'," aku Cole di Mirror.
Hal menarik kedua adalah soal darah yang mengucur dari hidung Cole dalam laga melawan MU. Ada olok-olok yang menyebut Cole berdarah karena kaget akibat sudah sekian lama jadi cadangan dan tiba-tiba mendapatkan kesempatan bermain lebih dari satu jam di sebuah laga.
"Menyenangkan bisa bermain lagi dan saya sangat menikmatinya. Ada banyak kehebohan. Saya bukan salah satunya. Saya cuma ingin turun ke lapangan dan bermain sepakbola," ujar Cole.
"Senang bisa main bagus. Semua mata tertuju ke saya hari ini, tapi saya senang bisa bermain dan mendapatkan waktu bermain dan makin kuat," tambahnya.
"Fans, bahkan saat saya datang ke sini bersama Chelsea dan Liverpool, selalu memberi saya sambutan yang baik. Tapi, hari ini spesial," kata Cole.
0 komentar:
Posting Komentar