Pages

Subscribe:

Senin, 18 Maret 2013

Rodgers Puji Liverpool yang Tampil Brilian


Liverpool - Liverpool mengakhiri puasa kemenangan mereka dengan kemenangan telak atas Swansea City dan penampilan fantastis The Reds di Anfield, Minggu (17/2/2013) membuat puas sang manajer, Brendan Rodgers.

Sebelum menjamu Swansea di pekan ke-27 Liga Inggris, Liverpool nihil kemenangan di bulan Februari di seluruh kompetisi dan terakhir kali meraih tiga poin adalah saat menang 5-0 dari Norwich City 19 Januari lalu. Setelahnya Liverpool melewati laga-laga dengan hasil imbang dua kali lawan Arsenal serta Manchester City plus tiga kekalahan di tangan Oldham City (Piala FA), West Bromwich Albion serta Zenit St Petersburg (Liga Europa).

Swansea meski tampil dengan sebagian pemain cadangan bukan lawan yang bisa dianggap remeh karena mereka sejak promosi ke Premier League belum pernah kalah dari Liverpool di empat laga (tiga di liga dan satu di Piala Liga Inggris). Tapi setelah 90 menit laga berlalu, Liverpool seakan ingin membungkam kritik yang terus berdatangan dan mereka menutupnya dengan menang lima gol tanpa balas.

Hasil yang mana membuat Rodgers sangat puas karena timnya mendominasi laga dengan 35 tembakan dengan 10 on target plus mengakhiri puasa kemenangan atas tim 10 besar Premier League musim ini (Sebelumnya dari 14 laga mereka tak pernah menang).

"Performa yang brilian dan sikap para pemain begitu luar biasa dan penting juga tak kebobolan hari ini," ujar Rodgers di BBC.

"Di Swansea mereka bisa mengganti pemain sesukanya dan tetap kuat. Semestinya itu tidak mempengaruhi kemenangan hari ini, para pemain kami begitu fantastis dan ini soal kualitas serta sikap dari para pemain Liverpool," demikian Rodgers.

'Dua Tahun Lagi, De Gea Akan Jadi Kiper Terbaik Dunia'



Manchester - David de Gea mendapatkan pujian dari rekan setimnya di Manchester United, Javier Hernandez. Hernandez yakin De Gea akan menyandang predikat kiper terbaik dunia dalam waktu dua tahun lagi.

De Gea menunjukkan penampilan cemerlang saat MU menghadapi Real Madrid di Liga Champions, tengah pekan ini. Kiper asal Spanyol itu berkali-kali jatuh bangun demi mengamankan gawangnya. Meski akhirnya kebobolan satu gol, De Gea tetap banjir pujian.

Performa De Gea musim ini memang jauh membaik dibandingkan musim pertamanya di MU. Saat itu, dia sering digusur Anders Lindegaard karena membuat blunder.

Hernandez menilai apa yang ditunjukkan oleh De Gea saat ini bukanlah performa puncak. Menurutnya, kalau De Gea sudah makin berkembang, maka status kiper terbaik di muka bumi akan jadi milik rekannya itu. Dia yakin hal itu bisa terwujud dalam waktu dua tahun.

"David tampil brilian dan dalam dua tahun dia akan menjadi kiper nomor satu di dunia," ujar Hernandez seperti dikutip Sky Sports.

"Banyak orang yang paham sepakbola tahu bahwa David adalah kiper top. Itulah kenapa Manchester United membelinya," katanya.

"Mereka melihat dia bisa jadi sebagus apa. Kalau dia tidak berada pada level yang tepat untuk bermain di klub ini, maka dia tak akan berada di sini," ujar penyerang asal Meksiko ini.

"Bagi saya, dia adalah kiper yang komplet. Anda melihat penyelamatan-penyelamatan bagus yang dia buat pada hari Rabu (melawan Madrid)," tutur Hernandez.

"David sangat fokus dan tak peduli dengan apa yang orang katakan tentangnya. Dia sangat percaya diri. Dia tak perlu untuk mendengarkan apa yang orang-orang katakan tentangnya," tandasnya.

Fergie: Musim Depan, Kagawa Akan Lebih Baik


Manchester - Penampilan pemain tengah Manchester United Shinji Kagawa masih jauh dari ekspektasi. Meski begitu, Sir Alex Ferguson meyakini Kagawa akan bersinar di musim depan.

Kagawa didatangkan ke Old Trafford dari Borussia Dortmund dengan nilai transfer sekitar 17 juta poundsterling. Akan tetapi, musim debutnya bersama MU tidak berlangsung mulus.

Pemain internasional Jepang itu sempat mengalami cedera sehingga harus absen tidak sebentar. Sepanjang musim ini, Kagawa baru tampil 15 kali di semua kompetisi dan baru menyumbangkan dua gol.

Bila dibandingkan dengan musim pertamanya di Bundesliga, catatannya kontras. Bersama Dortmund, Kagawa mencetak 12 gol di musim pertama dan 17 gol di musim terakhirnya.

Penampilan terakhir Kagawa tercipta di laga leg I babak 16 Besar Liga Champions melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu. Ia digantikan di awal babak kedua, penampilan tidak penuh kelima secara beruntun.

"Di 60 menit pertama (di tengah pekan) dia tampil bagus dan terus berlari melalui mereka, yang kami pikir dia bisa menjadi salah satu aset terbesar kami," ucap manajer MU ini di situs resmi klub, merujuk pertandingan melawan Madrid.

"Dia hanya kurang beruntung bahwa dia beberapa kali dilanggar keras saat mendapatkan bola ketika dia berlari melewati Robin van Persie. Dia terus membuat mereka terbuka tapi orang-orang tidak melihat itu, yang saya pikir itu sedikit tidak adil karena dia sangat baik untuk kami di jam pertama."

Fergie menilai Kagawa masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan sepakbola Inggris setelah dua tahun sebelumnya berkarier di Bundesliga.

"Dia datang dari sebuah lingkungan yang jauh berbeda," sambung Ferguson. "Saya pikir perbedaan di antara sepakbola Jerman dan Inggris sudah terlihat. Di Jerman, Anda tidak bisa melanggar. Ada pelanggaran setelah pelanggaran."

"Premier League benar-benar berbeda karena ada kontak fisik di permainan kami dan ini berbeda dengan Jerman, tapi, musim depan, Kagawa akan lebih baik," yakin Fergie.

Fergie: Musim Depan, Kagawa Akan Lebih Baik


Manchester - Penampilan pemain tengah Manchester United Shinji Kagawa masih jauh dari ekspektasi. Meski begitu, Sir Alex Ferguson meyakini Kagawa akan bersinar di musim depan.

Kagawa didatangkan ke Old Trafford dari Borussia Dortmund dengan nilai transfer sekitar 17 juta poundsterling. Akan tetapi, musim debutnya bersama MU tidak berlangsung mulus.

Pemain internasional Jepang itu sempat mengalami cedera sehingga harus absen tidak sebentar. Sepanjang musim ini, Kagawa baru tampil 15 kali di semua kompetisi dan baru menyumbangkan dua gol.

Bila dibandingkan dengan musim pertamanya di Bundesliga, catatannya kontras. Bersama Dortmund, Kagawa mencetak 12 gol di musim pertama dan 17 gol di musim terakhirnya.

Penampilan terakhir Kagawa tercipta di laga leg I babak 16 Besar Liga Champions melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu. Ia digantikan di awal babak kedua, penampilan tidak penuh kelima secara beruntun.

"Di 60 menit pertama (di tengah pekan) dia tampil bagus dan terus berlari melalui mereka, yang kami pikir dia bisa menjadi salah satu aset terbesar kami," ucap manajer MU ini di situs resmi klub, merujuk pertandingan melawan Madrid.

"Dia hanya kurang beruntung bahwa dia beberapa kali dilanggar keras saat mendapatkan bola ketika dia berlari melewati Robin van Persie. Dia terus membuat mereka terbuka tapi orang-orang tidak melihat itu, yang saya pikir itu sedikit tidak adil karena dia sangat baik untuk kami di jam pertama."

Fergie menilai Kagawa masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan sepakbola Inggris setelah dua tahun sebelumnya berkarier di Bundesliga.

"Dia datang dari sebuah lingkungan yang jauh berbeda," sambung Ferguson. "Saya pikir perbedaan di antara sepakbola Jerman dan Inggris sudah terlihat. Di Jerman, Anda tidak bisa melanggar. Ada pelanggaran setelah pelanggaran."

"Premier League benar-benar berbeda karena ada kontak fisik di permainan kami dan ini berbeda dengan Jerman, tapi, musim depan, Kagawa akan lebih baik," yakin Fergie.

RvP Sedang Mandul, MU Masih Punya Chicharito


Manchester - Ketika menghadapi lawan berat di perempatfinal Piala FA kontra Chelsea, Robin van Persie justru tengah dalam tren menurun. Namun 'Setan Merah' punya Javier 'Chicharito' Hernandez yang selalu tampil produktif melawan 'Si Biru'.

MU dan Chelsea akan saling berebut tiket semifinal pada laga di Old Trafford, Minggu (10/3/2013) malam WIB. Musim ini kedua tim sudah saling mengalahkan di mana MU menang 3-2 di Stamford Bridge di partai liga sementara Chelsea gantian menang 5-4 di perempatfinal Piala Liga Inggris.

Van Persie yang nyaris sepanjang musim jadi andalan mencetak gol kini tengah kesulitan mencetak gol (1 gol dari 8 pertandingan terakhir), namun Chelsea tidak boleh jemawa karena gawang mereka justru lebih sering bobol oleh Chicharito yang bikin lima gol di enam pertemuan terakhir di seluruh kompetisi dengan Chelsea.

Kemungkinan Chicharito akan dipasangkan dengan Wayne Rooney yang pertengahan pekan lalu dicadangkan, sementara itu Chelsea coba bangkit dari keterpurukan pasca kalah 0-1 dari Steaua Bucharest di leg pertama babak 16 besar Liga Europa.

Berikut data dan fakta terkait pertemuan MU vs Chelsea seperti dilansir Yahoosports.

* Kekalahan dari Real Madrid lalu membuat Manchester United pertama kalinya kalah setelah 18 laga di seluruh kompetisi tak terkalahkan.

The Red Devils setidaknya mencetak tiga gol dari empat pertemuan terakhir dengan Chelsea, di mana 14 gol sudah tercipta hanya dalam dua pertemuan musim ini antara kedua tim.

* Chicharito selalu jadi momok untuk Chelsea setidaknya dalam enam pertemuan terakhir dengan Man Utd di seluruh kompetisi, karena penyerang Meksiko itu membuat lima gol.

* Robin van Persie hanya membuat satu gol dari delapan laga terakhir dan tak pernah mencetak gol di lima laga terakhir. Namun penyerang Belanda itu sudah membuat empat gol dari tiga pertemuan terakhir dengan Chelsea.

* Chelsea tampil tidak konsisten di musim 2013, karena hanya menang delapan kali dari 18 laga di seluruh kompetisi. Kalah lima kali dan nyaris kebobolan lebih dari satu gol setiap laganya.

* Di awal kepelatihan Rafael Benitez, Chelsea tampil bagus saat laga tandang. Tapi dalam tiga laga away terakhir di laga, mereka kalah dua kali dan baru saja kalah 0-1 di laga away kontra Steaua Bucharest.

* Bek Chelsea, Ashley Cole, jadi pemain yang paling sering mengangkat trofi Piala FA yakni tujuh kali. (empat di Chelsea, tiga di Arsenal).

* Chelsea sudah lima kali berkunjung ke Old Trafford di Piala FA dan tak pernah sekalipun menang. The Blues kalah empat kali dan cuma mencetak satu gol -- gol Dennis Sorrell di menit 70 pada Maret 1963.

MU Berpeluang Jumpa Chelsea di Perempatfinal


FOTO:
London - Manchester United berpeluang bertemua sesama raksasa Liga Inggris, Chelsea, di babak perempatfinal. Sementara itu Manchester City "cuma" bertemu lawan dari Championship Barnsley.

Begitulah hasil drawing Piala FA, Senin (18/2/2013) dinihari WIB di mana MU masih harus melakoni laga babak kelima kontra Reading Selasa, (19/2) dinihari WIB esok sementara Chelsea juga harus melewati hadangan Middlesbrough 27 Februari mendatang.

Jika kedua tim mampu melewati hadangan lawan-lawannya itu MU dan Chelsea yang merupakan juara bertahan akan saling "bunuh" di laga perempatfinal Piala FA yang dihelat di Old Trafford antara tanggal 9 atau 10 Maret. Sementara itu City mendapat lawan ringan di Etihad Stadium yakni Barnsley.

Wigan Athletic akan bertandang ke markas pemenang laga replay antara Oldham Athletic versus Everton sementara itu duel dua tim Championship terjadi yakni Milwall kontra Blackburn Rovers. Demikian dilansir dari BBC.

Hasil lengkap undian perempatfinal Piala FA

Oldham Athletic or Everton v Wigan Athletic
Manchester City vs Barnsley
Manchester United/Reading vs Middlesbrough/Chelsea
Milwall vs Blackburn Rovers

Benitez Puas Chelsea Bisa Menang Besar


London - Chelsea memetik kemenangan telak saat berhadapan dengan Brentford di babak keempat Piala FA. Hasil yang diraih oleh The Blues itu mampu membuat sang manajer, Rafael Benitez, puas.

'Si Biru' menang telak 4-0 saat berhadapan dengan tim League OneThe Bees, di Stamford Bridge, Minggu (17/2/2013) malam WIB. Kendati menang telak, Chelsea baru bisa membobol gawang tamunya di babak kedua.

Gol-gol Chelsea tercatat atas nama Juan Mata, Oscar, Frank Lampard, dan dilengkapi John Terry.

Walaupun tim besutannya tampak harus berjuang keras untuk mengamankan hasil positif atas tim yang berlaga di kompetisi dua level di bawah Premier League, Benitez tetap puas mereka menang dengan selisih gol yang mencolok.

"Satu kredit buat mereka karena di babak pertama mereka bekerja keras, tapi seusai itu (gol) hanyalah masalah waktu," terang Benitez seperti dilansir Sky Sports.

"Kami tahu gol pertama akan menjadi pembeda. Mereka (Brentford) menjadi lebih terbuka dan lebih banyak mempunyai ruang."

"Saya senang dengan skor empat gol dan menciptakan bayak peluang. Saya sangat dengan kinerja luar biasa Oscar dan Demba Ba yang selalu membuat mereka (Brentford) sibuk," ungkapnya.

Van Persie: Jangan Istirahatkan Aku, Fergie


Manchester - Piala FA biasanya jadi kesempatan buat Manchester United mengistirahatkan pemain utama dan memberi kesempatan para pelapis. Tak mau ritme bagusnya terganggu, Robin van Persie meminta terus dimainkan.

Setelah menjalani duel sengit di kandang Real Madrid, tensi MU akan sedikit mengendur di kompetisi domestik. Selasa (19/2/2013) dinihari WIB, The Red Devils akan menjamu Reading di babak kelima Piala FA.

Ajang tersebut biasanya jadi kesempatan buat pemain muda atau skuat pelapis MU untuk tampil, yang berarti bakal diistirahatkannya anggota skuat utama. Tapi Van Persie, yang sepanjang musim ini sudah melesakkan 23 gol, berharap dirinya tetap diturunkan dalam pertandingan tersebut.

"Saya kini menyadari kalau saat Anda bermain untuk MU, setiap pertandingan adalah laga besar. Ada beberapa pertandingan spesial - seperti saat menghadapi City atau Liverpool di Premier League dan Real Madrid di Liga Champions - tapi pertandingan yang dianggap kecil juga penting, karena memenangi laga tersebut akan membuat Anda jadi juara," sahut Van Persie.

Dilanjutkan bomber 29 tahun itu, bermain menghadapi Reading akan penting buatnya menjaga ritme bermain yang sudah terjaga. Van Persie menyebut kalau dirinya mulai terbiasa dengan jadwal bertanding setiap tiga hari sekali, sementara jika tak dimainkan kontra Reading dia akan baru akan dimainkan lagi pada Sabtu (23/2/2013) mendatang.

"Secara pribadi, saya ingin menjalani semua pertandingan itu. Anda sudah mendapatkan ritmenya. Saya mulai terbiasa menjalani pertandingan setiap tiga hari dan saat Anda tidak bermain selama sepekan, mungkin butuh 10 sampai 15 menit untuk mendapatkan ritme itu kembali."

"Saya ingin bermain menghadapi Reading. Saya ingin terus, menjalani semua pertandingan. Saya menyukai intensitas bertanding MU. Hebat bisa terlibat dalam pertandingan besar saat Anda tak tahu apa yang akan terjadi."

"Anda bisa mendapatkan lebih dari itu saat ada garis tipis antara menang dan kalah. Saya menyukai geloranya, drama, semangatnya. Saya hidup untuk itu. Saya tak bisa membayangkan saat saya harus berhenti bermain. Saya tahu saya akan sangat merindukan geloranya," papar Van Persie di Skysports.

Ini Baru Awal dari Coutinho


Liverpool - Penampilan Coutinho di laga kontra Swansea City mengundang decak kagum. Namun itu baru awalnya saja karena gelandang muda Brasil itu masih bisa mempertontonkan kemampuannya lagi di laga-laga mendatang.

Untuk pertama kalinya sejak pindah dari Inter Milan akhir bulan lalu, Coutinho dipasang sebagai starter di formasi 4-3-3 bersama Lucas Leiva dan Steven Gerrard di lini tengah. Debutnya adalah saat The Reds kalah dari West Bromwich Albion awal pekan lalu tapi ia baru masuk di 10 menit terakhir laga.

Bermain sejak awal di laga kontra Swansea, Minggu (17/2/2013) malam WIB, Coutinho menunjukkan impresi yang begitu bagus dan memperlihatkan mengapa jersey no.10 pantas disematkan padanya.

Statistik Soccernet mencatat Coutinho membuat lima tembakan sepanjang laga dengan satu berbuah gol di menit 46 ketika ia menerima umpan Luis Suarez, men-dribbling bola ke kotak penalti dan mengecoh dua pemain sebelum melepaskan tembakan kaki kanan keras.

Bahkan ia beberapa menit setelahnya nyaris mencetak gol keduanya andaikan tembakan backheel-nya tak meleset tipis di samping gawang. Penampilan Coutinho akhirnya terhenti ketika laga berjalan sejam karena ia harus digantikan oleh Jordan Henderson.

Tapi itu tak mengurangi sedikit pun penampilan apiknya di laga itu dan membuatnya mendapat standing ovation dari publik Anfield. Usai laga Rodgers pun puas dengan penampilan pesepakbola 20 tahun itu dan berharap Coutinho bisa memperlihatkan aksi-aksi menawannya lagi di laga-laga berikutnya.

"Coutinho benar-benar pemain bertalenta. Dia baru berumur 20 tahun tapi dia punya pengalaman bagus bermain di level tertinggi," tutur Rodgers merujuk pada karier Coutinho di Seri A (Inter) dan La Liga (Espanyol).

"Dia mungkin butuh sedikit waktu beradaptasi dengan tempo permainan di Inggris. Dia datang dari Italia di mana laga berjalan sedikit lebih lambat tapi dia punya teknik yang mengagumkan," sambungnya.

Dengan golnya ke gawang Swansea, Coutinho jadi pemain termuda kedua setelah Giuseppe Rossi (20 tahun 206 hari) yang mampu mencetak gol di tiga kompetisi elit -- Inggris, Italia dan Spanyol -- dalam usianya yang baru 20 tahun 250 hari. Demikian dilansir Infostrada.

"Anda sudah melihat kualitas dan kecepatannya dalam mengumpan di laga tadi -- dia sangat piawai dalam membaca permainan. Saya punya harapan tinggi untuknya. Dia adalah tipe pemain yang ingin kami bawa ke sini -- pemain berteknik yang punya karakter kuat dan mental yang bagus. Saya yakin dia akan semakin lebih baik lagi," tuntas Rodgers seperti dilansir situs resmi tim.

Terry Bantah Ada Perselisihan dengan Benitez


London - Belakangan diisukan hubungan antara John Terry dan manajer interim Chelsea, Rafael Benitez, sedang merenggang akibat jarangnya Terry bermain. Hal itu kemudian langsung dibantah kapten The Blues tersebut.

Isu ini bermula ketika Terry yang sudah pulih dari cederanya tidak dimainkan jua sebagai starter oleh Benitez yang lebih memilih duet Gary Cahill dan Branislav Ivanovic atau David Luiz. Padahal saat itu kondisi Terry sudah fit seratus persen.

Sejak Benitez menangani tim asal London Barat itu malah bek 31 tahun itu baru bermain sejak awal di tiga laga yakni kontra Newcastle United (Liga Inggris) plus dua laga Piala FA kontra Brentford. Hal ini kemudian yang membuat media memanas-manasi bahwa ada masalah di antara keduanya.

Tapi pasca kemenangan 4-0 atas Brentford di laga replay babak keempat Piala FA, Terry secara tegas membantah isu tersebut dan memaklumi dirinya saat ini memang kalah baik dibanding Cahill, Ivanovic atau Luiz yang bermain baik saat ia absen.

"Jelas ini adalah kabar bohong," sahut Terry seperti dilansir Soccernet.

"Banyak pemberitaan hari ini di media, tapi itu karena wartawan malas mencari berita. Manajer tahu saya ingin bermain tapi saya sudah absen selama tiga atau empat bulan terakhir, tapi dua bek tengah lainnya sudah tampil baik. Jadi kompetisi begitu ketat di tim ini dan kami semua ingin bermain," lanjutnya.

"Tidak ada masalah kok. Anda bisa lihat sendiri di lapangan, dia juga berlatih," timpal Benitez.

Ketika Wenger Marah-marah dalam Konferensi Pers


London - Manajer Arsenal Arsene Wenger marah-marah dalam konferensi pers jelang laga melawan Bayern Munich. Wenger saat ini sedang dalam sorotan tajam menyusul hasil mengecewakan yang dipetik timnya.

The Gunners akan bersua dengan Bayern di Emirates Stadium, Rabu (20/2/2013) dinihari WIB dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar.

Menghadapi laga penting ini, Arsenal tidak dalam kondisi terbaiknya. Selain hampir tak mungkin lagi bisa bersaing dalam perburuan titel juara liga, Jack Wilshere dkk. juga telah kehilangan kans juara Piala Liga dan terakhir Piala FA usai menelan kekalahan mengejutkan dari tim-tim di bawahnya.

Pada sesi tanya jawab yang digelar tadi malam waktu setempat (18/2), Wenger yang biasanya kalem jadi kehilangan kesabaran saat menghadapi pertanyaan tajam dari para jurnalis.

Seperti ketika ditanya mengenai bagaimana Arsenal bisa mengalahkan Bayern, sementara mereka sendiri kalah dari Bradford City dan Blackburn Rovers? Wenger menjawab dengan sengit.

"Menurut Anda, apakah Bayern tidak pernah kalah melawan klub yang lebih kecil di Jerman? Man United, kalah dari tim Divisi Tiga.. Mereka pernah kalah. Itu bisa terjadi. Yang mengherankan adalah, ketika itu terjadi kepada saya, maka langsung jadi huru-hara. Anda tahu kenapa? Karena dalam 16 tahun, itu tidak pernah terjadi pada saya," sembur dia seperti diwartakan Telegraph.

"Anda tidak bisa membandingkan Piala FA dengan Liga Champions. Semua orang ingin berada dalam posisi kami. Hanya ada dua tim Inggris yang lolos ke fase knock-out Liga Champions. Saya tidak tahu mengapa kami dianggap tidak bisa mengatasinya."

"Ini bukan soal apa yang orang-orang bilang, ini tentang apa yang kami lakukan di atas lapangan. Kami memang underdog. Jika saya mendengarkan pertanyaan Anda, kami memang bukan favorit. Tapi, saya percaya dengan kualitas, semangat, dan kekuatan mental kami. Jadi, sampai jumpa besok. Kami sangat konsisten di kompetisi itu. Dan sekarang kami ingin terus melaju. Saya pikir kami punya sebuah peluang yang fantastis."

Melawan Blackburn, Wenger tak menurunkan tim terbaiknya dari awal. Hal ini memicu dugaan bahwa Arsenal tak menganggap serius kompetisi Piala FA. Tapi, Wenger menilai kritik itu sama saja tidak menghormati para pemainnya.

"Saya telah memenangi empat kali Piala FA. Siapa lagi yang memenanginya lebih banyak? Beri saya salah satu nama," ucap dia. Sekadar informasi pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson memenangi Piala FA lima kali.

Pertanyaan seputar kekalahan dari Blackburn tidak mau dijawab Wenger karena ingin mementingkan laga Liga Champions ini. Tapi, kemudian ia juga menolak menjawab pertanyaan tentang pertahanan Bayern yang cuma kebobolan satu gol di laga away Bundesliga.

Setelah kandas di Piala FA, Arsenal kini tinggal berharap pada Liga Champions. Namun, dengan kans yang tipis di kompetisi tersebut, maka tim London Utara ini bisa saja tengah mendekati puasa gelar di musim kedelapan berturut-turut. Ketika ditanya mengenai kans tersebut, Wenger menjawab dengan nada sarkas.

"Terima kasih banyak atas pertanyaan itu -- saya sudah lama sekali tidak menjawabnya."

Kemarahan Wenger lainnya juga dipicu rumor bahwa Arsenal telah menawarkan kontrak baru, padahal kontraknya baru habis 2014. Menurut manajer Prancis ini, isu itu sengaja dibuat setelah kekalahan dari Blackburn untuk membuat orang-orang menentang dia.

"Itu adalah informasi yang salah. Saya sudah bekerja selama 16 tahun di Inggris, dan saya pikir saya berhak untuk mendapat lebih banyak kredit daripada mendapatkan lebih banyak informasi yang keliru, yang mana cuma punya satu niat: untuk menjahati," tuding manajer Prancis itu.

"Saya marah karena Anda memberitakan informasi yang salah. Kebohongan itu dilakukan untuk menyakiti. Sangat gampang menulis bahwa seseorang tidak bahagia, atau tiba-tiba dia akan memperpanjang kontraknya. Kenapa berita seperti ini hanya datang saat kami kalah di laga penting? Anda pikir saya sangat naif sehingga saya tidak tahu maksud tersembunyi di belakangnya? Anda pikir saya idiot?" lanjut Wenger dengan sengit.

"Anda bisa mengkritik saya dan bilang saya seorang manajer yang buruk. Saya tidak pernah mengeluh ketika Anda mengkritik seperti itu. Tapi, hal-hal seperti ini adalah hal-hal yang manipulatif. Dan ketika ada kebohongan seperti itu, saya tidak bisa menerimanya."

Wenger juga terlibat adu mulut dengan seorang wartawan, yang dikiranya menulis rumor soal perpanjangan kontrak itu. "Saya melihat Anda bukan karena saya mengira Anda yang memberikan informasi itu. Saya tidak tahu apakah itu Anda yang memberikannya atau bukan. Saya tidak tahu dari mana informasi itu datang. Kenapa Anda melihat saya?"

Sang wartawan kemudian menjawab dengan lugas, "Saya melihat Anda, karena ini adalah konferensi pers Anda." Lalu, Wenger pun menuntaskan perdebatan dengan mengatakan, "Oke. Baiklah kalau begitu, terima kasih."

Fantasi CEO ala 'Profesor' Wenger


thumbnailAFP
Julukan "profesor" yang disandang Arsene Wenger mulanya datang karena kejeniusannya dalam mengombinasikan keahlian meramu taktik, keberanian menampilkan sepakbola menyerang yang atraktif, kecermatan dalam mempersiapkan tim dengan menggunakan statitistik sampai kepeduliannya pada diet dan nutrisi bagi pemain. Pendeknya: Wenger sebagai tactician. 

Kini gelar "profesor" masih dilekatkan pada Wenger, tapi asosiasinya lebih sering merujuk kemahirannya dalam menyeimbangkan neraca keuangan dan mendatangkan keuntungan bagi klub. Pendeknya: Wenger sebagai profesor[honoris causa] di bidang ekonomi sepakbola, sebagaimana para CEO perusahaan-perusahaan besar yang labanya mengkilap kerap mendapatkan gelar kehormatan dari institusi-institusi pendidikan.

Setelah berinvestasi dalam pembangunan stadion baru yang kini bernama Stadion Emirates [mulai ditempati pada 2006], Arsenal dari tahun ke tahun tampil sebagai klub yang sangat mengesankan -- bukan dalam hal prestasi, tapi dalam mengeruk laba. Antara tahun 2004 sampai 2009, misalnya, tim "Gudang Peluru" ini rata-rata menangguk laba sekitar 4,4 miliar poundsterling.

Laba sebesar itu datang bukan hanya dari penambahan jumlah penonton kandang -- Stadion Emirates surplus 22 ribu kursi dibanding Highbury --, tapi juga dari penjualan merchandise, dan terutama dari penjualan pemain (tiap musim selalu ada pemain penting, bahkan kapten tim, yang dijual Wenger ke klub rival), hak siar televisi dan "hadiah" yang didapat dari UEFA untuk setiap kemenangan yang didapat di Liga Champions.

Mereka menjual Nicolas Anelka, Marc Overmars, Emmanuel Petit, Henry, Fabregas, Vieira, Kolo Toure, Robin van Persie, Emmanuel Adebayor, Flamini, Alexander Hleb, Samir Nasri, Song, Ashley Cole sampai Gael Clichy. Kebanyakan dari mereka dijual saat masih dalam usia emas. Dan beberapa di antara mereka bahkan dijual ke klub yang menjadi rival mereka dalam perebutan gelar juara Liga Inggris -- misal: Ashley Cole ke Chelsea, Adebayor-Nasri-Clichy ke Manchester City, Robin van Persie ke United.

Penjualan pemain macam itu bisa dibilang berbanding lurus dengan evolusi Wenger sebagai profesor tacticianmenjadi profesor (honoris causa) ekonomi sepakbola. Evolusi Wenger itu pula yang membuat target tetap lolos zona Liga Champions jauh lebih utama ketimbang menjuarai Piala FA atau Piala Carling -- tak peduli sudah bertahun-tahun suporter Arsenal tak lagi mencicipi kejayaan. Pemasukan yang masuk ke kas Arsenal di Liga Champions jauh lebih menggiurkan ketimbang "trofi-trofi Mickey Mouse" macam itu.

Inilah yang membuat Arsenal menerima kritik yang bertubi-tubi terkait mentalitas pengelolaan klub. Kenny Dalglsih, dalam salah satu artikel yang ditulisnya di Daily Mail, menyebut penjualan van Persie ke Manchester United seakan sebagai pengakuan bahwa Arsenal ada di bawah level United. Penjualan itu seakan jadi isyarat betapa Arsenal "tak tertarik" untuk mendapatkan trofi Liga Inggris.

Wenger mencoba menepis kritik itu dengan mulai aktif di bursa transfer dengan membeli pemain-pemain jadi, dari mendatangkan Per Mertesecker, Thomas Vermaelen di lini belakang, Mikel Arteta dan Alex Oxlade-Chamberlain di lini tengah sampai Oliver Giroud dan Lukas Podolski di lini depan. Tapi pembelian itu pun tak urung mendapatkan kritikan sebagai panic buying, tanggung dan setengah-setengah.

Maka kekalahan telak 1-3 Arsenal oleh Bayern Muenchen minggu lalu, setelah sebelumnya tersingkir di Piala Carling dan Piala FA serta tersisih dari perebutan gelar juara liga, semakin mempertegas kritik banyak kalangan terhadap mentalitas Wenger dan Arsenal dalam mengarungi kompetisi. Jika Arsenal akhirnya tersingkir di Liga Champions, kritik itu pasti akan makin hebat mengarah ke Wenger dan Arsenal. Akan menjadi bencana besar jika di akhir musim mereka pun tak mampu menembus zona Champions.

Wenger sendiri berdalih bahwa apa yang dilakukannya bersama Arsenal adalah cara paling rasional dalam mengelola klub sepakbola. "Lihatlah. Inggris bangkrut, Eropa bangkrut. Tapi semua orang terus saja berbelanja. Arsenal tidak bangkrut. Itu karena kami menghabiskan dana dengan cara yang lebih bijaksana," ujar Wenger seperti dikutip The Guardian setahun lalu.



Tapi apa sebenarnya yang dimaksud "bijaksana"?

Wenger mungkin paling bijaksana dalam menahkodai sebuah perusahaan sepakbola. Mudah untuk mengatakan betapa yang dilakukan Wenger dengan Arsenal memang lebih sehat ("ebih bijaksana", dalam kosa kata Wenger) ketimbang yang terjadi di Real Madrid, Chelsea, Mancheser City dan United.

"Bijaksana" dalam kosa kata Wenger-ian, tampaknya, lahir dari cara berpikir mengelola sebuah perusahaan, bukan lagi cara berpikir mengelola sebuah klub olahraga yang di dalamnya inheren nilai-nilai klasik mengenai kejayaan, kemenangan, harga diri, kebanggan lokal/komunitas, dll.

Sesungguhnya, apa yang dilakukan Wenger dengan skala yang berbeda-beda juga dilakukan klub-klub lain. Bahkan FC St. Pauli sekali pun, klub yang jadi kultus karena sikap dan padanangan ekonomi-politik suporternya terhadap sepakbola modern, sudah mengalami dilema yang disodorkan sepakbola modern dengan industrialisasinya. Profit adalah paradigma utama sepakbola saat ini. Duit berhamburan di lapangan hijau. Harga tiket makin melambung, gaji dan kontrak pemain makin tinggi, hak siar televisi kian mahal, dll., dkk., etc.

Sorotan kencang terhadap Arsenal ini barangkali karena tidak ada sosok manajer selain Wenger yang sangat artikulatif dalam mengutarakan konsep-konsep dan gagasan klub sebagai perusahaan sepakbola.

Kemampuan Wenger dalam mengartikulasikan ide-idenya itu mungkin sangat meyakinkan, sampai-sampai (sejauh yang saya tahu) tak terdengar perlawanan ideologis berskala massif dari para fans Arsenal. Bandingkan dengan perlawanan para fans Manchester United terhadap Glazer Family -- sampai-sampai fans tradisional mereka bahkan mendirikan klub tandingan, FC United of Manchester. Atau bagaimana para fans Liverpool menggelar kampanye menentang Gillet beberapa tahun lampau.

Inilah yang tampaknya akan menjadi warisan terbesar Wenger dalam sepakbola modern. Dia sudah melampaui level sebagai seorang manajer. Jika di Indonesia masih sangat kepayahan untuk menginisiasi posisi manager-coach, apa yang dilakukan Wenger malah sudah melangkah lebih jauh lagi. Sampai batas-batas tertentu, dia yang kelak bisa disebut sebagai sang pemula peran baru dalam sepakbola: manajer-CEO.

Inilah awal dari evolusi Football Club [FC] menjadi Football Corporate [Manchester United sudah menghilangkan kata "Football Club" di jersey mereka pada musim 1998 saat mereka hendak masuk ke lantai bursa]. Evolusi ini akan membawa berita-berita sepakbola tak lagi tampil di halaman/rubrik olahraga, tapi halaman/rubrik ekonomi-bisnis-finansial.

Jika sudah demikian, game Fantasy Manager pun mungkin akan berevolusi menjadi Fantasy CEO. Dan subjek-subjek yang harus diisi oleh para penikmat game itu pun bukan hanya prediksi starting line-up, tapi juga prediksi jumlah penonton di stadion dan prediksi rating penontong di televisi.

Fergie: Rooney Tak Akan Dijual


Manchester - Sir Alex Ferguson akhirnya buka mulut pasca kekalahan dari Real Madrid di Liga Champions lalu. Pernyataan pertamanya adalah memastikan Wayne Rooney tak akan dijual dan tetap berada di Manchester United musim depan.

"Dia akan berada di sini musim depan. Anda bisa pegang kata-kata saya," tegas Fergie dalam jumpa pers seperti dilansir Guardian.

Masa depan Rooney pasca dicadangkan di duel leg kedua babak 16 besar Liga Champions memang dispekulasikan. Banyak yang menilai Rooney tak lagi dibutuhkan oleh MU mengingat mereka kini sudah punya Robin van Persie dan Danny Welbeck serta Javier Hernandez juga kian berkembang.

Berita ini ramai diperbincangkan di media-media Eropa dalam tiga hari terakhir dan Rooney disebut bakal bernasib sama seperti Jaap Stam, David Beckham dan Ruud van Nistelrooy, bintang-bintang MU terdahulu yang didepak karena bersebrangan dengan Fergie.

"Tidak ada masalah antara saya dengan Wayne Rooney. Omong kosong jika ada yang bilang kami tidak saling berbicara," sambungnya.

Lebih lanjut Fergie juga mengkritik media yang justru tidak mempermasalahkan keputusannya mencadangkan Shinji Kagawa, yang baru saja mencetak hat-trick di laga kontra Norwich City pekan lalu.

"Dia sangat mengerti alasan (mengapa dicadangkan). Secara taktik kami benar meskipun tak selamanya akan sukses. Tidak ada masalah dengan si pemain."

"Saya mencadangkan Shinji Kagawa yang baru saja mencetak hat-trick. Saya pikir Anda akan lebih menanyakan soal itu," demikian Fergie.

Gomez Dua Gol, Bayern Gilas Bremen 6-1


Munich - Bayern Munich menang besar saat berhadapan dengan Werder Bremen. Dalam laga yang diwarnai kartu merah untuk tim tamu itu, Die Rotenmenang telak 6-1, dua gol di antaranya dibukukan Mario Gomez.

Pada pertandingan yang berlangsung di Allianz Arena, Sabtu (23/2/2013) malam WIB, Bayern unggul dua gol terlebih dulu di babak pertama berkat gol yang dicetak oleh Arjen Robben dan Javi Martinez.

Pada penghujung babak pertama tim besutan Thomas Shcaaf harus bermain dengan sepuluh orang usai Sebastian Prodl diganjar kartu merah sebab melanggar Gomez.

Di babak kedua, The Bavarians yang unggul jumlah pemain bisa menambah empat gol, berkat gol bunuh diri Theodor Gebre Selassie, dan dua gol dari Gomez, serta satu gol Franck Ribery.

Die Werderaner mencetak gol balasan lewat kaki Kevin De Bruyne. Gol itu mengakhiri catatan clean sheet selama 577 menit Bayern di Bundesliga.

Dengan kemenangan ini Bayern bisa memperlebar jarak dengan saingan terdekatnya, Borussia Dortmund. Mereka menduduki posisi pertama klasemen Bundesliga dengan raihan 60 poin, unggul 18 angka dari Die Borussen di peringkat dua, yang baru akan memainkan laga besok.

Sementara bagi Bremen, mereka menempati posisi 12 dengan kumpulan 28 poin hasil dari 23 kali main.

Jalannya Pertandingan

Bremen mendapatkan peluang pertama dalam pertandingan di menit 15. Sialnya, sepakan De Bruyne dari sisi kiri luar kotak penalti Bayern masih belum menemui sasaran.

Lima menit berikutnya giliran tuan Bayern yang mengacam. Juga lewat sepakan jarak jauh, Robben memberikan ancaman. Tapi sepakan dari sisi kanan pertahanan Bremen masih bisa diantisipasi oleh Sebastian Mielitz.

Robben akhirnya bisa membuka skor untuk tuan rumah di menit 25. Philipp Lahm melakukan overlapping di sisi kanan, lalu mengirim umpan silang ke muka gawang.

Winger timnas Belanda itu lari dari belakang langsung melakukan tendangan voli keras dari jarak dekat. Tuan rumah pun unggul 1-0.

FC Hollywood menggandakan keunggulan empat menit kemudian. Gol itu berawal dari umpan tendangan bebas yang diarahkan ke tengah kotak penalti Bremen.

Javi Martinez bisa lolos dari jebakan offside, lalu menyundul bola ke pojok kiri atas gawang yang di Bremen.

Tim tamu harus bermain dengan 10 orang beberapa saat menjelang turun minum. Gomez yang sudah lolos dari kawalan pemain belakang Bremen, mendapatkan tekel keras dari Prodl. Tanpa ragu wasit mengganjar dengan kartu merah.

Xerdan Shaqiri yang mengambil tendangan bebas itu cuma bisa mengirim bola melayang di atas gawang.

Bayern semakin tak terkejar di babak kedua Gebre Selassie melakukan gol bunuh diri. Dia salah mengantisipasi umpan silang Gomez dari sayap kanan.

Dua menit berselang giliran Gomez yang mencatatkan namanya di papan skor. Menyontek bola lob Franck Ribery di muka gawang Bremen, pemain dengan nomor punggung 33 itu dengan mudah memasukan bola ke dalam gawang.

Bremen memperkecil ketertinggalan di menit 58. De Bruyne yang tak terkawal menaklukan Manuer Neuer memanfaatkan Aleksandar Ignjovski.

Ribery menambah gol bagi Bayern di menit 86. Menyambut crossing Lahm, sepakan kerasnya dari dalam kotak penalti membobol gawang Bremen.

Gomez membukukan gol keduanya semenit menjelang waktu normal pertandingan habis. Dia mencetak gol itu dari jarak dekat memanfaatkan bola operan Robben dari lini tengah. Bayern pun menutup laga dengan skor 6-1.

Susunan Pemain

Bayern Munich: Manuel Neuer, Dante, Jerome Boateng, Philipp Lahm, Diego Contento, Franck Ribery, Javi Martinez (Anatoliy Tymoschuk 53), Arjen Robben, Xherdan Shaqiri (David Pizzaro 72), Luis Gustavo Dias, Mario Gomez

Werder Bremen: Sebastian Mielitz, Lukas Schmitz, Sebastian Prodl, Junuzovic Zlatko, Theodor Selassie, Assani Lukimya-Mulongoti, Kevin De Bruyne, Aaron Hunt (Mateo Pavlovic 45), Aleksandar Ignjovski, Nils Petersen, Marko Arnautovic

Jarang Dimainkan, Gomez Tetap Yakin Punya Masa Depan di Bayern


Munich - Musim ini, Mario Gomez tak mendapat banyak kesempatan bermain. Meski demikian, dia tetap yakin akan bertahan lama di Bayern Munich.

Gomez tak lagi jadi pilihan utama di lini depan Bayern. Jupp Heynckes lebih sering menurunkan Mario Mandzukic serta Thomas Mueller.

Di Bundesliga, Gomez baru tampil 13 kali dan hanya empat di antaranya sebagai starter. Penyerang 27 tahun itu juga baru mengoleksi enam gol.

Gomez mengaku kecewa dengan terbatasnya kesempatan bermain yang didapatnya. Kendati demikian, eks pemain Stuttgart itu tetap yakin punya masa depan yang panjang bersama Bayern, terlebih kontraknya sudah diperpanjang hingga 2016 pada tahun lalu.

"Tentu aku selalu kecewa ketika tidak dimainkan sejak awal, khususnya untuk laga besar menghadapi lawan seperti Borussia Dortmund dan Arsenal," sahut Gomez kepada Sport-BILDseperti dikutip Sky Sports.

"Tapi aku tidak akan menandatangani kontrak baru jika aku tidak yakin itu adalah keputusan yang tepat. Aku melihat ke masa depan dan kembali ke tim utama," lanjutnya.

Posisi Gomez di skuat utama Bayern juga makin terancam dengan rumor kedatangan Robert Lewandowski ke Allianz Arena. Tapi penyerang internasional Jerman itu tak menghiraukan kabar itu.

"Rumor-rumor itu sangat membosankan bagiku," katanya.

Dortmund Hajar Freiburg 5-1


Dortmund - Borussia Dortmund memetik kemenangan telak atas Freiburg. Meski tertinggal lebih dulu, Die Borussen mampu membalikkan keadaan dan menang 5-1.

Bertanding di Signal Iduna Park, Sabtu (16/3/2013) malam WIB, Dortmund tertinggal lebih dulu saat laga memasuki menit ke-28. Sepakan Jonathan Schmid usai menuntaskan umpan Max Kruse menjebol gawang Dortmund.

Dortmund baru menyamakan kedudukan di menit ke-41. Sundulan Robert Lewandowski menyambut tendangan bebas Nuri Sahin membuat skor berimbang 1-1.

Tiga menit berselang, Dortmund berbalik unggul. Kali ini giliran Sahin yang mencatatkan namanya di papan skor usai menuntaskan bola sodoran Jakub Blaszczykowski.

Di akhir babak pertama, Dortmund menambah keunggulannya. Lewandowski mencetak gol keduanya dan membuat Dortmund menutup babak pertama dengan keunggulan 3-1.

Dortmund makin menjauh di babak kedua. Sahin sekali lagi membobol gawang Freiburg lewat sepakannya usai menyelesaikan umpan dari Blaszczykowski.

Pesta gol Dortmund ditutup oleh Leonardo Bittencourt. Pemain yang masuk menggantikan Mario Goetze itu mencetak gol kelima Dortmund di laga ini memanfaatkan assist Lewandowski.

Dengan kemenangan ini, Dortmund yang ada di urutan dua kini mengumpulkan 48 angka. Sementara Freiburg tertahan di peringkat delapan dengan 36 poin.

Susunan Pemain:

Dortmund: Weidenfeller; Piszczek, Subotic, Santana, Schmelzer; Gundogan, Sahin; Blaszczykowski (Grosskreutz 76'), Goetze (Bittencourt 77'), Reus (Schieber 81'); Lewandowski.

Freiburg: Baumann; Krmas, Ginter, Gunter, Sorg (Mujdza79'); Schuster (Diagne 71'), Flum; Schmid, D. Caligiuri (Guede 81'), Terrazzino; Kruse.

Bayern Pernah Pertimbangkan Wenger Jadi Manajer


Munich - Bayern Munich memang sudah dipastikan bakal dilatih Pep Guardiola musim depan. Tapi, tahukah Anda bahwa tiap kali membutuhkan pelatih baru Bayern selalu mempertimbangkan nama Arsene Wenger?

Wenger yang sudah kadung identik dengan Arsenal itu mengawali karier manajernya di Prancis, di mana ia sempat menangani Nancy dan AS Monaco. Setelah menukangi Nagoya Grampus Eight di Jepang selama semusim, dia pindah ke London, di mana dia berjodoh untuk menjadi manajer The Gunners.

Bersama Arsenal jugalah Wenger mendapatkan nama. Kendati posisinya belakangan kerap disorot, lantaran kosongnya lemari trofi Arsenal selama delapan tahun terakhir, Wenger sudah tiga kali mengantarkan Arsenal menjuarai Premier League.

Tapi, takdir bisa berkata lain andai Wenger mengangguk setuju dan mengatakan "ya" kepada Uli Hoeness dan Franz Beckenbauer bertahun-tahun lampau. Belakangan, Hoeness mengungkapkan bahwa Wenger pernah didekatinya untuk melatih Bayern ketika dia masih melatih di Prancis.

"Kami berusaha untuk mendapatkannya beberapa kali. Bahkan sebelum dia pergi ke Jepang (pada 1995), Franz Beckenbauer dan saya pergi ke Nice untuk berdiskusi dengannya dan semuanya sudah pasti. Tapi, pada akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke Jepang," ungkap bos Bayern Munich itu seperti dilansir Sky Sports.

"Kami sangat terkejut. Dari Jepang, dia kemudian bergabung dengan Arsenal dan selama bertahun-tahun, kapanpun kami membutuhkan pelatih baru, Wenger selalu menjadi salah satu yang kami pertimbangkan."

"Dia adalah orang yang sangat serius, sangat kuat, dan punya ide bagus akan permainan ini. Ada beberapa momen dalam beberapa tahun terakhir di mana kami mendiskusikan namanya," kata Hoeness.

Stramaccioni Cemas Kegagalan di Liga Europa Akan Pengaruhi Inter



FOTO:Marco LuzzaniGetty Images
Milan - Inter Milan tengah menjalani dua pekan yang sangat padat. Menghadapi Sampdoria, pelatih Inter Andrea Stramaccioni mengkhawatirkan fisik para pemainnya.

Inter akan melawat ke Stadio Luigi Ferraris, Senin (18/3/2013) dinihari WIB.Nerazzurri baru saja memetik hasil mengecewakan setelah disingkirkan Tottenham Hotspur di Liga Europa.

Di tengah mental yang tengah turun, Javier Zanetti dkk. harus melakoni pertandingan penting melawan Il Samp. Tiga poin wajib dibawa pulang untuk terus membuka kans finis di tiga besar sekaligus menghindari kejaran tim-tim terdekatnya.

Akan tetapi, Inter juga dihadapkan pada masalah kebugaran para pemainnya. Pasalnya, laga tandang di markas Sampdoria ini adalah yang kelima buat mereka dalam dua pekan.

"Pertandingan melawan Sampdoria ini adalah yang kelima dalam dua pekan yang menegangkan. Itu yang paling membuat saya khawatir karena dengan masalah yang kami punya kami juga menurunkan tim yang sama," aku Stramaccioni di situs resmi Inter.

"Pada hari Kamis kami bermain dalam laga 120 menit yang menegangkan. Kami telah menghabiskan dua hari untuk memulihkan diri dan mendapatkan energi kembali agar bisa tampil dalam bentuk terbaik pada besok malam. Kami akan memberikan segala yang kami punya."

Mazzarri: Napoli Tak Beruntung


Verona - Napoli menelan kekalahan saat berhadapan dengan Chievo Verona dalam lanjutan Serie A. Pelatih Partenopei, Walter Mazzarri, menyebutkan bahwa tim besutannya tak beruntung.

Saat melawat ke Stadio Marc'Antonio Bentegodi, Minggu (10/3/2013) malam WIB, Napoli harus mengakui keunggulan Chievo dengan skor akhir 0-2.

Gol pertama dari The Flying Donkeys tercatat atas nama Boukary Drame. Cyril Thereau kemudian melengkapi kemenangan Chievo menjadi dua gol tanpa balas.

Napoli sebenarnya punya kans besar untuk memperkecil ketertinggalan lewat titik putih di menit 58. Tapi, Edinson Cavani yang mengeksekusi penalti gagal menaklukkan kiper Chievo, Christian Puggioni.

Atas kekalahan yang didapat Napoli, Mazzarri mengganggap Marek Hamsik dkk. hanya dijauhi oleh dewi fortuna. Ia menyebutkan bahwa bola tidak mau masuk untuk Napoli, bahkan sampai peluang yang didapat lewat tendangan penalti.

"Chievo tampil bagus dengan bermain sangat agresif saat melawan kami dan kami tidak mengawali pertandingan dengan bagus. Tapi, mereka mencetak gol pada peluang pertama," terang Mazzarri di Football Italia.

"Kami kesulitan di bawah tekanan mereka, lalu kami mengurung mereka di babak kedua. Tapi, saat bola tidak mau masuk (ke gawang), tidak ada yang bisa Anda lakukan."

"Eksekusi penalti Edinson Cavani yang bisa diselamatkan adalah gejala ketidak beruntungan kami saat ini," imbuhnya.

Gol Telat Giaccherini Antarkan Juve Kalahkan Catania


Jakarta - Juventus berhasil memetik hasil positif saat menjamu Catania. Tim besutan Antonio Conte itu menang tipis 1-0 berkat gol telat yang dikemas oleh Emanuele Giaccherini di masa injury time.

Pada pertandingan yang berlangsung di Juventus Stadium, Minggu (10/3/2013) malam WIB, kedua tim bermain sama kuat 0-0 saat paruh pertama pertandingan.

Satu peluang emas didapat Bianconeri lewat Mirko Vucinic dimenit 35 saat sepakannya membentur tiang.

Gol kemenangan The Old Lady baru tercipta saat pertandingan memasuki masa injury time lewat kaki Giaccherini.

Dengan tambahan tiga poin ini, Juve tetap berada di posisi capolista dengan raihan 62 poin. Mereka unggul sembilan poin dari Napoli yang menempati posisi runner-up.

Sementara Catania yang mengumpulkan 42 angka ada di peringkat delapan klasemen.

Jalannya Pertandingan

Juve melakukan percobaan pertama lewat Andrea Barzagli pada menit ke-13. Sialnya, sepakannya itu masih belum menemui bidang.

Empat menit kemudian, striker Catania, Alejandro Gomez, yang ganti mengancam. Usahanya dari luar kotak penalti sudah tepat ke arah gawang tapi masih bisa diantisipasi oleh Gianluigi Buffon.

Juventus mendapatkan peluang emas lewat Vucinic pada menit ke-35. Satu usahanya masih menerpa tiang kiri gawang Catania yang dikawal oleh Mariano Andujar.

Hingga turun minum laga tidak ada gol yang tercipta, skor 0-0 pun menjadi penutup paruh pertama.

Gomez kembali memaksa Buffon jatuh bangun mengawalkan gawang pada menit 48. Tapi, dia sudah dinyatakan offside.

Paul Pogba melepaskan sepakan terarah dari luar kotak penalti di menit 52. Bola melenting ke arah sudut kanan atas gawang Catania, tapi masih bisa ditepis oleh Andujar.

Di menit 72, Juve kembali mendapatkan kans. Eksekusi tendangan bebas menyusur tanah yang dilakukan Andrea Pirlo membentur pemain belakang Catania, lalu dikuasai Claudio Marchisio.

Marchisio langsung melakukan tendangan dari jarak dekat namun masih melenceng.

Di masa injury time, Giaccherini mencetak gol. Dia bisa menguasai umpan silang Pogba lalu menjebol gawang Andujar untuk mengantarkan Juve memetik kemenangan.

Tak lama kemudian laga berakhir, Juve pun menang tipis 1-0.

Susunan Pemain:

Juventus: Buffon, Barzagli, Bonucci, Chiellini, Lichtsteiner, Pogba, Pirlo, Marchisio, Asamoah (Giaccherini 75), Giovinco (Matri 66), Vucinic (Quagliarella 76)

Catania: Andujar, Alvarez, Spolli (Rolin 86), Bellusci, Izco, Biagianti (Salifu 81), Lodi, Almiron, Marchese, Castro, Gomez (Cani 83)

Fokus pada Diri Sendiri, Juve Enggan Pikirkan Napoli


Turin - Kemenangan atas Catania membawa Juventus unggul sembilan angka dari Napoli. Antonio Conte yang ingin tim besutannya tetap fokus, meminta penggawa Bianconeri tetap fokus pada diri sendiri.

The Old Lady memetik kemenangan tipis 1-0 saat berhadapan dengan Gli Elefanti di Juventus Stadium, Minggu (10/3/2013) malam WIB.

Di saat bersamaan, Partenopei yang melawat ke Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kalah 0-2 saat berduel dengan Chievo Verona.

Hasil-hasil di atas membuat tim 'Kuda Zebra' kini semakin nyaman di posisicapolista. Juve ada di peringkat pertama klasemen dengan kumpulan 62 poin, berjarak sembilan angka dari pesaing terdekatnya, Napoli.

Dengan selisih poin itu, Juve pun digadang-gadang bakal mampu mempertahankan gelar scudetto yang berhasil diraih musim lalu.

Conte yang tak ingin Juve kehilangan fokus, lantas berujar bahwa tim besutannya untuk tak memikirkan hasil yang diraih oleh tim lain.

"Kami hanya fokus pada diri kami sendiri, karena ini merupakan liga yang berat dan penuh tekanan dalam berbagai aspek," jelas Conte di Football Italia.

"Jika kami finis di posisi tiga musim lalu, kemudian pihak klub dan fans akan sangat gembira. Tahun ini kami memulai liga dengan label favorit dan kembali memenangi gelar juara tidaklah mudah."

"Kami tidak bisa membuat kalkulasi saat ini, jadi harus melakoni satu pertandingan dalam satu waktu," imbuh pelatih 43 tahun itu.

Hasil, Klasemen, Topskor & Jadwal La Liga Spanyol

Hasil :

Minggu, 17 Mar 2013
FT Málaga 0 - 2 Espanyol
FT Sevilla 4 - 0 Zaragoza

Senin, 18 Mar 2013
FT Osasuna 0 - 2 Atl. Madrid
FT Barcelona 3 - 1 Vallecano
FT Granada 1 - 1 Levante

* Klasemen Sementara
==========================
Pos. | Team | Main | Poin |
==========================
1. Barcelona | 28 | 74
2. Real Madrid | 28 | 61
3. Atletico Madrid | 28 | 60
4. Real Sociedad | 28 | 47
5. Valencia | 28 | 45
6. Malaga | 28 | 44
7. Betis | 28 | 43
8. Getafe | 28 | 42
9. Rayo Vallecano | 28 | 41
10. Sevilla | 28 | 38
11. Levante | 28 | 37
12. Espanyol | 28 | 35
13. Valladolid | 28 | 35
14 Athletic Bilbao | 28 | 32
15. Granada | 28 | 28
16. Osasuna | 28 | 28
17. Zaragoza | 28 | 26
18. Mallorca | 28 | 24
19. Celta Vigo | 28 | 23
20. Deportivo La Coruna | 28 | 20

* Topskor Sementara :

42 Goals : L. Messi (Barcelona)
27 Goals : C. Ronaldo (Real Madrid)
21 Goals : R. Falcao (Atl. Madrid)

* Next Match

Sabtu, 30 Mar 2013
22:00 WIB Rayo Vallecano VS
Málaga

Minggu, 31 Mar 2013
00:00 Celta Vigo VS Barcelona
02:00 Zaragoza VS Real Madrid
04:00 Levante VS Sevilla
17:00 Real Valladolid VS Osasuna
22:00 Mallorca VS La Coruña

Senin, 01 Apr 2013
00:00 Espanyol VS Sociedad
02:00 Atl. Madrid VS Valencia

Selasa, 02 Apr 2013
01:00 Bilbao VS Granada
03:00 Betis VS Getafe

Gol Bunuh Diri Menangkan Bayern


FOTO:AFP/Patrik Stollarz
Leverkusen - Tanpa diperkuat beberapa pemain pilar, Bayern Munich mampu mengalahkan tim tuan rumah Bayer Leverkusen dengan skor 2-1. Sebuah gol bunuh diri di akhir laga memastikan tiga angka untuk FC Hollywood.

Pada pertandingan di Bay Arena yang berakhir Minggu (17/3/2013) dinihari WIB, Bayern masih tanpa Franck Ribery yang cedera dan mengistirahatkan Mario Mandzukic, Toni Kroos, Thomas Muller dan kaptennya Philipp Lahm.

Bayern berhasil memimpin lebih dahulu melalui Mario Gomez untuk menutup paruh pertama dengan keunggulan 1-0. Namun, Simon Rolfes berhasil membawa Leverkusen menyamakan kedudukan di babak kedua.

Hasil imbang yang sudah didepan mata Leverkusen akhirnya sirna setelah beknya Philipp Wollscheid membuat gol bunuh diri menit-menit akhir laga untuk memberi kemenangan Bayern 2-1.

Dengan kemenangan ini, Bayern semakin dekat dengan titel juara dengan perolehan 69 poin, terpaut 20 poin dari rival tedekatnya Borussia Dortmund sementara Bundesliga tinggal menyisakan delapan laga sisa. Sedangkan Leverkusen tetap di peringkat ketiga dengan 45 poin.

Jalannya pertandingan

Bayern mendapatkan peluang pertama di menit lima saat Javi Martinez menyundul bola hasil sepak pojok Arjen Robben. Sayang bola masih melayang diatas mistar gawang Leverkusen.

Di menit 25 FC Bayern nyaris mendapatkan gol pertama setelah Robben melakukan tendangan setengah voli menyambut bola hasil buangan lini belakang Leverkusen, namun bola hanya melebar.

Gomez! Di menit ke 37 ujung tombak Bayern Munich ini melewati hadangan dua pemain sebelum mengirimkan bola mendatar ke gawang Bernd Leno. Leverkusen 0-1 Bayern. Assist oleh Xherdan Shaqiri.

Empat menit pasca restart, Javi Martinez nyaris memasukkan bola ke gawangnya sendiri setelah salah mengantisipasi bola tendangan pojok Gonzalo Castro. Beruntung Rafinha berada di posisi yang tepat untuk menyapu bola.

Leverkusen! Gelandang veteran Simon Rolfes mencetak gol penyeimbang bagi tuan rumah menyambut tendangan bebas Sebastian Boenisch. Skor kini seimbang, Leverkusen 1-1 Bayern.

Di menit ke-77 Claudio Pizarro hampir saja membuat tim tamu kembali unggul saat tendangannya membentur bek Leverkusen. Bola pantulan kemudian kembali pada striker Peru itu namun percobaan keduanya hanya melebar di sisi gawang Bernd Leno.

Tiga menit sebelum waktu normal pertandingan berakhir, Bayern mengembalikan keunggulan mereka. Tendangan bebas dari Bastian Schweinsteiger membentur punggung Wollscheid dan bola berbelok masuk ke arah gawang.

Di sisa waktu pertandingan, tidak ada lagi gol tambahan yang tercipta. Bayern berhak atas kemenangan 2-1 atas Leverkusen.

Susunan pemain

Bayer Leverkusen: Bernd Leno, Daniel Schwaab, Phillip Wollscheid, Sebastian Boenisch, Daniel Carvajal, Stefan Reinartz (Jens Hegeler 61), Simon Rolfes, Lars Bender, Andre Schurrle (Sidney Sam 46), Stefan Kiessling, Gonzalo Castro.

Bayern Munich: Manuel Neuer, Dante, Rafinha, Jerome Boateng,David Alaba, Javi Martinez, Arjen Robben (Van Buyten 73), Xherdan Shaqiri, Luis Gustavo (Anatoliy Tymoshchuk 79), Bastian Schweinsteiger, Mario Gomez (Claudio Pizarro 71).

Vucinic-Marchisio Menangkan Juve atas Bologna


Bologna - Juventus memetik poin penuh saat menghadapi Bologna di lanjutan Liga Italia. 'Si Nyonya Tua' menang 2-0 berkat dua gol yang disumbang oleh Mirko Vucinic dan Claudio Marchisio.

Dalam pertandingan di Stadio Renato Dall'Ara, Minggu (17/3/2013) dinihari WIB, kedua tim menciptakan beberapa peluang. Namun tak ada gol yang tercipta di babak pertama.

Juve akhirnya memecah kebuntuan di babak kedua setelah Vucinic mencetak gol di menit ke-62. Marchisio kemudian menggandakan keunggulan Juve 11 menit berselang.

Kemenangan ini membuat Juve makin kokoh di puncak klasemen dengan 65 poin. Sementara Bologna tertahan di urutan 10 dengan 35 poin.

Jalannya Pertandingan

Juve nyaris unggul cepat usai kick-off. Namun umpan terobosan Claudio Marchisio gagal dijangkau oleh Arturo Vidal.

Lima menit laga berjalan, serangan Bologna memaksa Gianluigi Buffon keluar dari sarangnya untuk menghentikan Alberto Gilardino. Alessandro Diamanti yang menyambut bola muntah kemudian melepaskan tembakan yang masih mengenai Giorgio Chiellini dan hanya menghasilkan sepak pojok untuk Bologna.

Juve balik mengancam lewat penetrasi Sebastian Giovinco yang berhasil melewati beberapa pemain belakang Bologna di menit ke-18. Giovinco kemudian melepaskan sepakan yang masih mampu diamankan oleh Gianluca Curci.

Semenit berselang, giliran Arturo Vidal yang menebar ancaman. Tapi tembakannya masih melambung di atas mistar gawang Bologna.

Juve kembali mendapat peluang di menit ke-36. Berawal dari pergerakan Simone Padoin dari sisi kanan kotak penalti Bologna, dia kemudian melepaskan umpan ke depan gawang. Namun tak ada yang menyambut bola sementara Mirko Vucinic bergeming di depan gawang.

Serangan balik Juve di akhir babak pertama juga belum membuahkan hasil. Sepakan Vidal usai menerima bola dari Vucinic masih melayang dari sasaran.

Memasuki babak kedua, Bologna mencetak gol di menit ke-51 lewat sundulan Gilardino yang menyambut tendangan bebas Diamanti. Tapi wasit menganulir gol ini karena Gilardino lebih dulu terjebak offside.

Curci melakukan penyelamatan bagus semenit berselang. Sepakan Giovinco dari dalam kotak penalti bisa ditepisnya.

Juve baru memecah kebuntuan di menit ke-62. Bola sodoran Marchisio jatuh ke kaki Vucinic dan striker asal Montenegro itu kemudian mampu melepaskan diri dari kawalan Naldo sebelum melepaskan sepakan yang melewati Curci.

Marchisio menggandakan keunggulan Juve di menit ke-73. Sepakannya menuntaskan kerja sama satu dua dengan Vucinic meluncur ke pojok gawang Bologna.

Upaya Bologna untuk memperkecil ketertinggalan tak membuahkan hasil setelah tendangan bebas Diamanti bisa dihalau oleh Buffon. Hingga laga berakhir, tak ada gol lagi yang tercipta.

Susunan Pemain:

Bologna: Curci; Garics (Christodoulopoulos 69), Antonsson, Cherubin, Morleo; Perez, Taider; Kone (Naldo 57), Diamanti, Gabbiadini; Gilardino (Moscardelli 75)

Juventus: Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Padoin, Vidal (Quagliarella 90), Pirlo, Marchisio, Peluso; Vucinic (Matri 82), Giovinco (Pogba 76)

Genealogi Winger (Bagian 2)


thumbnailAFP/Peter Wilcock
(Bagian pertama baca di sini)


Pertemuan antara Inggris dan Hongaria, pertandingan bersejarah yang dikatakan sebagai pertandingan terbaik abad ini, jadi titik awal evolusi sepakbola Inggris. Inggris dengan pakem W-M-nya yang telah mengakar selama lebih dari 25 tahun bertemu dengan Hongaria yang fasih bermain passing dengan pola 4-2-4-nya. Dalam dua kali pertemuan dengan tim yang dilatih Bela Guttmann ini, Inggris terpaksa menelan pil pahit berupa kekalahan 3-6 dan 1-7. Supremasi Inggris sebagai negara penemu sepak bola (secara institusional) pun dipertanyakan.

Pertandingan ini mengubah pandangan banyak orang di Inggris tentang permainan sepakbola. Salah satunya adalah Alf Ramsey. Pada pertandingan pertama di Wembley sendiri, Ramsey bermain sebagai bek kanan. Dari sisi lapangan yang ia jaga inilah banyak gol Hungaria tercipta. Ramsey tak bisa mengikuti Zoltan Czibor dan Ferenc Puskas yang bergerak terlalu cepat untuk ia kejar. Peristiwa ini kemudian menjadi salah satu pemicu lahirnya era sepakbola selanjutnya di Inggris, yaitu saat menghilangnya pemain sayap.

The Wingless Wonders

Fakta menghilangnya pemain sayap di era 1960-an seringkali dialamatkan pada Sir Alf Ramsey, pelatih yang membawa Inggris juara dunia pada 1966. Bagaimana tidak. Kala itu, ia memberikan satu-satunya gelar juara dunia pada Inggris dengan keterlibatan minim dari pemain sayap. Entah saat ia menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-4-2, biasanya hanya satu pemain sayap yang Ramsey gunakan.

Ide di balik formasi yang digunakan Ramsey sendiri datang dari Brazil yang memperkuat lini tengahnya dengan menggunakan pemain sayap tipe bertahan dalam sosok Mario Zagallo. Dengan menggunakan formasi 4-3-3 ini (modifikasi dari 4-2-4 dengan cara menarik salah satu pemain sayap bermain lebih ke dalam), Brazil berhasil memenangi Piala Dunia 1958 dan 1962.

Selain itu, Ramsey juga berkaca pada pengalaman buruknya dipermainkan oleh Hongaria. Ia menuntut agar pemain sayap-nya mampu melindungi bek kiri dan kanan, agar peristiwa memalukan dulu tak terulang lagi.

Namun, Ramsey sendiri kesulitan untuk mencari seorang winger yang mampu menjalankan peran seperti Zagallo di timnas Inggris. Maka dalam enam pertandingan menjelang Piala Dunia 1966, Ramsey mencoba beberapa orang pemain sayap –John Connelly, Terry Paine, Bobby Tambling, dan Ian Callaghan- untuk mendapatkan seorang defensive winger. Bahkan, dalam satu pertandingan persahabatan melawan Jerman Barat, Ramsey sempat menggunakan pemain tengah, Alan Ball, dalam posisi pemain sayap bertahan ini.

Berbagai uji coba yang ia lakukan membuahkan hasil. Dalam figur Alan Ball, Ramsey mendapatkan pemain yang memiliki energi cukup untuk beroperasi sebagai pemain sayap sekaligus pemain tengah –-sebagaimana Zagallo untuk Brazil pada 1962. Satu-satunya gelar juara dunia Inggris pun kemudian hadir melalui ide Ramsey yang mengutak-atik peranan sayap tersebut. Ball, yang tak lelah-lelahnya berlari dan bertahan di sayap kanan Inggris jadi figur krusial. Di babak perpanjangan waktu, umpan silangnya lah yang dikonversi jadi gol oleh Geoff Hurst sehingga Inggris unggul 3-2.

Sebagaimana formasi W-M Chapman diadopsi oleh mayoritas klub-klub Inggris, hampir semua klub lalu meniru formasi dan gaya bermain Ramsey. Inggris pun tiba pada era selanjutnya. Setelah sepakbola Inggris selama lebih dari 40 tahun dihiasi oleh pemain sayap yang berlari di sisi kiri dan kanan lapangan, tipe pemain ini kemudian menghilang.

Satu hal yang perlu diperhatikan dari Ramsey adalah ia lebih menitikberatkan pada kerja keras, kerja tim, dan sistem dibandingkan kemampuan individual, seni, atau kegembiraan melihat keindahan di lapangan hijau. Apalagi mengisi lapangan tengah dengan pemain yang memiliki banyak energi dan mampu bermain disiplin jauh lebih mudah, terutama dibandingkan dengan menciptakan pemain yang kreatif dan bisa beroperasi di ruang yang sempit.

Sebagai hasilnya, permainan di Inggris, yang dulunya memang sudah menitikberatkan pada organisasi pertahanan, jadi lebih negatif dan membosankan. Hilang sudah era di mana pemain sayap seperti Stanley Matthews membuat penonton bergairah, menyaksikan duelnya dengan pemain belakang.

Selain karena mengutamakan organisasi di lini tengah, alasan utama dibalik menghilangnya pemain sayap di Inggris adalah penambahan jumlah pemain belakang. Saat berhadapan dengan tiga bek dalam formasi W-M, pemain sayap akan memiliki ruang berlari yang lebih luas. Sementara dengan empat pemain belakang, bek kiri dan kanan akan lebih mudah menjaga pemain sayap. Karena itu, para pemain sayap pun kehilangan ruang untuk berakselerasi.

Pertarungan Filosofis – Siklus Sepakbola

Jika di era sebelumnya evolusi pemain sayap Inggris bermula dari kekalahan di tangan orang lain, maka perubahan selanjutnya muncul karena pertarungan internal. Yaitu dari pertarungan filosofis antara petinggi-petinggi FA. Debat yang terjadi di akhir 1970-an ini mempertanyakan pentingnya mempertahankan possesiondalam satu pertandingan.

Adalah Allen Wade yang berada di sisi sepak bola yang mengandalkan possesion. Wade, yang pemikirannya sealiran dengan Alf Ramsey, mengutamakan sistem dan organisasi dalam permainan. Ia mengembangkan sistem bertahan secara zona dan berbicara mengenai pentingnya mempertahankan posisi. Dengan filosofi Wade, tim bermain secara kaku dan dengan lini tengah dan lini belakang membentuk garis sejajar yang tak pernah jauh satu sama lain.

Sementara itu Charles Hughes dan Charles Reep berdiri di sisi satunya. Dengan mengandalkan analisis statistik pertandingan, baik Hughes dan Reep menemukan bahwa gol-gol yang terjadi, baik di level domestik maupun internasional, merupakan hasil dari 5 kali passing atau bahkan lebih sedikit. Baik Reep maupun Hughes lalu menekankan pentingnya umpan-umpan panjang untuk mencetak gol.

"Passing telah dianggap sebagai jimat bagi kebanyakan orang dalam sepakbola modern. Terkadang mencetak gol dianggap sebagai prioritas kedua dengan passing ke samping kanan-kiri sebagai tujuan utama," tulis Reep dalam bukunya "League Championship Winning Soccer and the Random Effect: The Anatomy of Soccer under the Microscope".

Secara sederhana, bisa dikatakan Charles Hughes memenangi pertarungan taktik ini. Ia diangkat menjadi direktur teknik FA (tragisnya menggantikan Wade) lalu menuliskan buku panduan untuk klub-klub Inggris yang berdasarkan filosofinya ini. Lalu bagaimana dengan pemikiran Wade? Uniknya cara bermainnya malah berkembang di negara-negara Skandinavia karena dipraktikkan oleh Bobby Houghton, Dave Sexton, Don Howe dan pelatih Inggris saat ini, Roy Hodgson.

Karena "kemenangan" Hughes inilah tipe pemain sayap kembali ke persepakbolaan Inggris. Setelah melewati masa-masa bermain negatif dan membosankan ala Ramsey, permainan klub-klub Inggris pun kembali mengandalkan umpan-umpan panjang. Kembali mengandalkan pemain sayap untuk menerima umpan panjang tersebut, seperti di era Herbert Chapman. Kembali mengandalkan kecepatan sebagai alat untuk menyerang. Kembali pada era kick and rush.

Hughes pun menginstitusikan filosofinya ini di pusat pelatihan FA (Center of Excellence) di Lilleshall. Sepak bola vertikal, atau ada yang mengenalnya sebagai direct football, menjadi pilihan taktik sepak bola Inggris, dengan penekanan pada umpan panjang diagonal dan nilai-nilai kerja keras. Pemain sayap seperti David Beckham, Ryan Giggs, Ashley Young, Adam Johnson, Jermaine Penant, atau Stewart Downing kemudian lahir dari gaya bermain seperti ini.

Namun, setelah gaya bermain kick and rush ini mengakar selama lebih dua puluh tahun, dalam beberapa tahun kebelakang muncul ketidakpuasan dari berbagai pihak. Timnas Inggris tak pernah menghasilkan prestasi berarti dan terlihat tertinggal dari negara-negara Eropa daratan seperti Jerman atau Spanyol.

Menarik untuk diamati apakah ketidakpuasan ini akan membawa perubahan selanjutnya bagi pemain-pemain sayap.

Gelandang Chelsea, Frank Lampard, menorehkan golnya yang ke-200 sepanjang kariernya bersama The Blues




Gelandang Chelsea, Frank Lampard, senang bukan kepalang. Pemain asal Inggris itu baru saja menorehkan golnya yang ke-200 sepanjang kariernya bersama The Blues. Gol tersebut dia ciptakan saat timnya mengalahkan West Ham United 2-0 dalam laga Liga Premier Inggris di Stamford Bridge, Senin dinihari, 18 Maret 2013 WIB.

Lampard mencetak golnya pada menit ke-19 untuk membawa Chelsea unggul sebelum Eden Hazard menggandakan keunggulan itu sekaligus memastikan kemenangan The Blues dengan golnya pada menit ke-50. "Ini adalah salah satu hari terbaik saya," kata Lampard.

Bersama Chelsea, Lampard telah mempersembahkan berbagai gelar, mulai dari juara Liga Premier Inggris hingga Liga Champions. Namun, secara pribadi, Lampard mengakui, mencetak 200 gol adalah prestasi yang membanggakan. "Menjuarai Liga Champions dan juara kompetisi lainnya jelas yang terbaik. Tetapi, secara pribadi, mencetak 200 gol untuk klub adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan, jadi saya bangga bisa melakukannya," ucap Lampard.

Dengan koleksi ini, Lampard hanya butuh dua gol lagi untuk menyamai rekor gol terbanyak sepanjang masa bagi Chelsea, 202 gol, yang dibuat Bobby Tambling sekitar tahun 1960-an hingga 1970-an. Namun, gelandang berusia 34 tahun ini tidak terlalu memikirkannya. Bagi Lampard yang terpenting adalah Chelsea memenangkan pertandingan. 

"Semua orang terus membicarakan rekor gol terbanyak, tetapi saya lebih suka orang diam. Bagi saya yang terpenting adalah berusaha mencetak gol untuk memenangkan pertandingan," ujar Lampard.

Selain itu, kemenangan atas West Ham juga mengangkat Chelsea ke posisi tiga besar klasemen sementara dengan 55 poin, menggeser Tottenham Hotspur yang pada hari yang sama dipermalukan tamunya, Fulham, 1-0 di White Hart Lane. "Kami berada pada bentuk yang baik. Ada perasaan yang baik di sekitar tempat kami, dan kami harus melakukan itu sampai akhir musim," tuturnya.

Dua Gol Balotelli Menangkan Milan Atas Palermo


 AC Milan bangkit dari kekalahan telak atas Barcelona di Liga Champions. Dua gol yang dilesakkan Mario Balotelli memberi Rossonerikemenangan 2-0 saat menjamu Palermo.

Di San Siro, Minggu (17/3/2013) malam WIB, Milan tetap tampil agresif meski baru empat hari lalu kalah 0-4 atas Barcelona dan tersingkir dari Liga Champions. Diavolo Rosso pun mencetak gol cepat melalui eksekusi penalti Mario Balotelli di menit delapan.

Tuan rumah harus menunggu lama untuk melesakkan gol keduanya, yang baru lahir di babak kedua. Kembali Balotelli yang mencatatkan namanya di papan skor, kali ini memanfaatkan kesalahan pemain lawan.

Tambahan tiga poin dari laga ini tak mengubah posisi Milan di urutan tiga klasemen dengan poin 54, terpaut dua dari Napoli yang pada pertandingan lain menang 3-2 saat menjamu Atalanta. Sementara Palermo makin terpuruk di dasar klasemen dengan sejauh ini baru mengumpulkan 21 poin.

Jalannya Pertandingan 

Pertandingan baru berjalan tujuh menit Salvatore Aronica melakukan pelanggaran terhadap Balotelli di dalam kotak penalti, wasit pun tak ragu menunjuk titik putih. Maju sendiri menjadi eksekutor, tendangan Balotelli gagal dihalau kiper Stefano Sorrentino.

Milan berpeluang menggandakan keunggulan beberapa menit berselang. Dapat umpan di dalam kotak penalti, El Shaarawy berhasil memperdaya seorang bek Palermo untuk mendapat ruang tembak. Namun bola yang dia sepak masih terhadang pemain Palermo yang lain dan cuma membuahkan tendangan sudut.

Palermo sempat dapat peluang saat Paulo Dybala sepertinya akan mengirim umpan terukur pada Josip Ilicic yang tengah berlari ke dalam kotak penalti. Berusaha menghentikan bola, Cristian Zapata harus menggunakan tangannya dan dia pun harus menerima dapat kartu kuning dari wasit.

Palermo bukannya tak punya peluang. Sebuah tendangan Paulo Dybala memaksa Cristian Abbiati jatuh bangun mengamankan gawangnya. Tak ada gol tambahan tercipta di babak pertama, Milan turun minum dalam posisi unggul 1-0.

Di awal babak kedua Milan lebih banyak dapat tekanan. Menyisir dari sisi kanan, Illicic berhasil melewati De Sciglio dan melepaskan tendangan dari muka gawang. Bola yang dia sepak berbuah arah setelah mengenai Zapata, Milan beruntung Abbiati masih bisa bereaksi denan baik untuk menghentikan si kulit bundar meski sempat mati langkah.

Memanfaatkan kesalahan De Sciglio, tusukan yang dilakukan Illicic terhadang bek Milan. Bola kemudian masih jatuh ke kaki Dybala, yang upayanya menjebol gawang Rossoneri kembali dimentahkan Abbiati dengan memggunakan kakinya.

Delapan menit masuk lapangan menggantikan El Shaarawy, M'Baye Niang langsung memberi kontribusi. Umpan silang yang dia lepaskan membentur kaki pemain Palermo dan membuatnya mengarah ke gawang. Kiper Sorrentino masih punya reflek bagus untuk menghalaunya, namun karena dia gagal mengamankan bola dengan sempurna, si kulit bundar langsung disambar Balotelli. Milan unggul 2-0.

Di sisa pertandingan Milan terus berupaya mencari gol tambahan. Namun hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda laga tuntas, papan skor masih menunjuk 2-0 untuk keunggulan tuan rumah.