Pages

Subscribe:

Selasa, 15 Januari 2013

Arema Masih Dirundung Masalah

 
Malang - Kondisi internal tim Arema Indonesia kembali memanas. Krisis finansial yang sudah lama menggerogoti Singo Edan diperparah dengan sikap manajemen yang dianggap kurang memerhatikan tim.

Para pemain Arema dikabarkan sudah tak menerima gaji selama 3,5 bulan. Padahal, juara bertahan Indonesia Super League (ISL) ini harus bertarung di dua kompetisi pada tahun ini, yakni ISL dan Liga Champions Asia.

Menunggaknya gaji pemain diperparah dengan menurunnya dukungan untuk Arema. Stadion Kanjuruhan yang biasanya disesaki penonton saat Arema bertanding, kini tampak sepi dalam beberapa laga terakhir.

Gelandang Arema, M. Fakhrudin, tak membantah problem ini tengah merundung seluruh pemain. Mereka telah berupaya profesional dengan tetap berlatih dan merumput di lapangan hijau. Tapi sayang, hak serta dukungan tidak diberikan.

"Kami terus terang saja, punya keluarga. Kalau seperti ini, siapa yang tidak muak dan kesal," katanya saat berbincang dengan detikSport melalui telepon genggamnya, Rabu (4/5/2011), malam.

Menurutnya, harus ada kontribusi yang seimbang antara tim dan manajemen. Jangan hanya satu pihak hingga mengakibatkan kekesalan. Dia berharap masalah ini cepat terselesaikan. "Semoga saja cepat selesai. Yang Di Atas lebih Maha Mengerti, Mas," harapnya.

Kondisi ini juga membuat dirinya berpikir seribu kali untuk tetap bertahan di musim mendatang. Satu alasan mendasar akan diungkapkannya, yakni adanya kontribusi jelas dari masing-masing pihak. "Kalau begini keadaannya, ya pikir-pikir dulu," bebernya.

Pemain Arema lainnya, Ahmad Bustomi, mengungkapkan hal serupa. Lewat akun Twitter-nya, Bustomi mengungkapkan keluh kesahnya.

"Kayaknya kita team Tarkam dech soalnya tdk ada satu org penguruspun yg datang ke stadion utk memberikan suport ato apalah," kicau Bustomi seusai Arema menghadapi Cerezo Osaka di Liga Champions Asia, Selasa (3/5/2011).

"@AremaFC team yg bgus jika bnar2 d kelola secara profesional oleh org2 yg bnar2 profesional bkn org yg hanya cari nama saja," lanjut Bustomi.

Menanggapi polemik ini, Ketua Harian Arema, Abriadi, mengatakan bahwa masalah ini akan cepat terselesaikan jika beberapa pihak yang merasa memiliki Arema mau duduk bersama. "Jalan terbaik, kita duduk bersama, menyelesaikan masalah ini," terangnya dihubungi terpisah.

Dia mengaku miris melihat kondisi pemain yang tetap loyal berjuang demi tim meski haknya harus tertahan. Padahal, mayoritas mereka bergantung pada itu. "Iya, miris saya melihat ini. Mereka pemain punya keluarga yang harus diberi nafkah. Kami manajemen masih belum ada untuk membayar," tegasnya.

Abriadi mengungkapkan, pada laga melawan Cerezo dirinya tak bisa hadir mendampingi tim karena harus mengurus visa untuk lawatan Arema ke Korea awal minggu depan. "Saya memang harus urus visa ke Jakarta," ujarnya.

Dia menambahkan, polemik ini juga memperburuk citra Arema di luar yang bisa berdampak pada masuknya sponsor. Karena itu, dia berharap beberapa pihak yang merasa memiliki Arema segera duduk bersama dan mencari solusi terbaik bagi tim.

Ditanya apakah Arema bakal bertahan sampai kompetisi berakhir, Abriadi secara tegas mengatakan, Arema tetap optimistis terus berlaga di kancah sepakbola profesional tanah air. "Kita optimis terus maju dan tak mundur," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar