Pages

Subscribe:

Jumat, 11 Januari 2013

BEK TERBAIK

Jika di sektor kiper cuma ada satu nama yang pernah memenangkan Ballon d'Or, di jajaran bek dunia juga hanya ada sedikit. Mereka adalah Franz Beckenbauer, Matthias Sammer dan Fabio Cannavaro. Sekali lagi Ballon d'Or seperti menunjukkan favoritisme pada pemain-pemain yang bernaluri menyerang.

Favoritisme itulah yang kemudian menghalangi para legenda-legenda defender wahid untuk menjadi yang terbaik dunia. Terlepas dari tiga nama bek di atas yang sukses menasbihkan diri sebagai yang tersohor seantero dunia, pernahkan kita menyadari momen spartan yang diukir bek-bek seperti Bobby MooreFranco Baresi dan Paolo Maldini? Dimulai dari Moore. Di tahun 1966, Moore mengapteni Inggris dan membawa tim Tiga Singa mendominasi dunia, tapi lihat, ia hanya menjadi runner-up Ballon d'Or setelah empat tahun berselang. Adalah Bobby Charlton yang dianggap paling berjasa atas sukses besar Inggris, terlebih dobel golnya di semi-final dengan mengalahkan Portugal.

1987-1992 menjadi masa supremasinya duo Belanda yang membela AC Milan Ruud Gullit dan van Basten. Mereka berdua mampu memproduksi empat Ballon d'Or berkat aksi-askinya selama periode tersebut. Hal yang membuat nama Baresi tenggelam dan seolah benar-benar mempertegas kalau tidak ada bek yang bisa menandai diri mereka dengan label terbaik dunia. Padahal di masa itu, campur andil Baresi bagi Milan sulit ditampik. Dunia mengakui kalau pertahanan Milan di era Baresi merupakan barisan palang pintu terkokoh sepanjang masa. Baresi menjadi sosok kapten, pemimpin, namun tetap yang terlupakan dan jauh dari keberhasilan menggaet gelar Ballon d'Or.

Masih ada nama dari Milan lainnya. Apakah Anda loyalis Rossoneri mau melupakan begitu saja jasa-jasa luar biasa sang ikon, Paolo Maldini? Hampir seperempat abad kariernya dihabiskan hanya berbakti pada Milan. Disebut-sebut sebagai bek kiri terbaik sepanjang masa, pemenang tujuh Scudetto dan lima ajang Eropa di antara gelar-gelar lain yang dihadirkan Maldini. Tapi Ballon d'Or? Maldini tidak punya. Perjalanan emas Maldini dimulai dari final Liga Champions 1994 saat Rossoneri sukses menjungkalkan Barcelona dream-team ala Cruyff 4-0. Di tahun itu juga, Maldini menjadi bagian tak terpisahkan dari Scudetto Milan dan melenggangnya Italia di final Piala Dunia menghadapi Brasil. Bukankah luar biasa?

       TIGA BEK IKON YANG TAK PERNAH MENANGI BALLON D'OR
MooreBaresiMaldini

Namun selain tiga ikon itu, masih banyak bek-bek lainnya yang layak mendapatkan tempat untuk merebut Golden Ball. Giaconto Facchetti [pilar Inter yang memenangkan Liga Champions pada 1965], Paul Bretner [mencetak gol di dua final Piala Dunia], Andreas Brehme [mungkin bisa disebut salah satu bek kidal terbaik Jerman yang mencetak gol di babak 16 besar, semi-final dan tendangan penalti di final Piala Dunia 1990, dan dinilai sebagai libero terbaik dalam sejarah setelah era Franz Beckenbauer], lalu ada Roberto Carlos [yang berperan penting dalam kejayaan Madrid di Liga Champions dan Piala Dunia pada 2002, namun yang memenangkan Ballon d'Or adalah Ronaldo, padahal ia banyak berkutat dengan cedera], kemudian Lilian Thuram [sukses di Piala Dunia 1998 dan Euro 2000], nama-nama semacam Berti Vogts dan Uli Stielike [Jerman], Ruud Krol [Belanda] dan bek Italia lainnya seperti Alessandro Nesta tinggallah sebuah sosok yang tak terindahkah.

0 komentar:

Posting Komentar